Random Posts
Diberdayakan oleh Blogger.
Sejarah
Pengetahuan Umum
Galeri
‹
›
Satuan Karya
Materi
Organisasi
Foto
Karya Ilmiah
ECOPRENEURSHIP
Oleh : Wibi Chamim Mushodiq
I. ABSTRAK
Artikel ini dibuat untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Lingkungan Bisnis. Artikel ini membahas tentang peluang bisnis yang akhir-akhir ini sedang berkembang pesat dan sangat banyak manfaatnya, bukan hanya dalam bidang ekonomi tetapi juga dalam pelestarian lingkungan. Sebagai insan praja muda karana dan pecinta lingkungan kita harus mengerti bagaimana cara melestarikan lingkungan itu sendiri. Dalam artikel ini akan membahas tentang ECOPRENEURSHIP, yaitu salah satu cabang wirausaha atau entrepreneurship yang sangat berhubungan erat dengan lingkungan. Dalam artikel ini penjelasan tentang ECOPRENEURSHIP akan dibahas secara ringkas dan se-sistematis mungkin agar mudah untuk dipahami oleh pembaca. Mata kuliah Lingkungan bisnis adalah salah satu mata kuliah wajib di Universitas AMIKOM Yogyakarta yang bersemboyan "Creative economy park" yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi Mahasiswanya dalam berwirausaha.
II. ISI
A. Pengertian Ecopreneurship
Ecopreneurship adalah konsep kewirausahaan yang tidak hanya berorientasi terhadap keuntungan saja melainkan juga memperhatikan aspek-aspek lainnya terutama aspek lingkungan. Ecopreneurship merupakan perilaku entrepreneurship yang memperhatikan atau mementingkan keberlangsungan berlanjutan dari lingkungan pada masa yang akan datang. Konsep ecopreneur disini bersifat luas, tidak hanya berupa produk atau jasa yang langsung berdampak positif terhadap lingkungan, tetapi semua kegiatan dalam proses kewirausahaan yang lebih ramah lingkungan dan lebih efisien dalam penggunaan energi, seperti meminimalisasi produksi limbah, memaksimalkan penggunaan bahan-bahan yang sudah tidak terpakai (reuse), dan sebagainya.
Fashion merupakan salah satu dari 14 sub-sektor industri kreatif yang ada di Indonesia. Sub-sektor fashion merupakan sub-sektor ekonomi kreatif yang memberikan donasi ekspor terbesar, sub-sektor fashion merupakan sub-sektor yang menyumbangkan produk domestik bruto (PDB) terbesar dibandingkan sub-sektor lainnya, penyerapan tenaga kerja sub-sektor fashion juga menjadi yang terbesar diantara sub-sektor lainnya, sub-sektor fashion mendominasi dalam rata-rata kontribusi sub-sektor kreatif terhadap ekonomi kreatif di Indonesia.
David Kainhart mengungkapkan bahwa terdapat tiga konsep ecopreneurship, yaitu :
-Eco-Innovation.
-Eco-Opportunities.
-Eco-Commitment.
Pengertian dari ketiga aspek ecopreneurship tersebut adalah sebagai berikut, eco-innovation adalah tindakan yang berkontribusi terhadap reduksi beban lingkungan, eco-opportunities adalah kemampuan untuk memanfaatkan atau mengeksploitasi kegagalan pasar yang dikarenakan aspek lingkungan, dan eco-commitment adalah kesediaan untuk berkerja keras dan memberikan tenaga serta waktu untuk perkerjaan atau aktivitas yang ramah terhadap lingkungan.
Di Indonesia ecopreneurship masih dalam tahap perkembangan karena masih sedikit wirausahawan yang berani terjun ke bidan ecopreneurship ini. Sebenarnya jika kita memperhatikan konsep-konsep yang telah dijelaskan diatas kita dapat mengembangkan sendiri produk-produk ecopreneurship yang berdaya jual tinggi yang disebut ecoproduct.
C. ECO-PRODUCT
Eco-product adalah produk yang memenuhi salah satu dari 4 kriteria utama, yaitu:
1. Pengurangan berat produk
2. Penggunaan bahan yang sudah tidak terpakai (recycle)
3. Efisien dalam penggunaan energi
4. Konservasi lingkungan
1. Pengurangan berat produk
2. Penggunaan bahan yang sudah tidak terpakai (recycle)
3. Efisien dalam penggunaan energi
4. Konservasi lingkungan
Dari kriteria di atas, dapat dilihat bahwa eco-product memiliki cakupan yang luas, di bawah ini adalah dua contoh dari sekian banyak produk atau jasa yang bisa dikategorikan sebagai ecopreneurship.
Contoh contoh eco-product dalam bidang fashion :
-Tote bag adalah salah satu jenis tas jinjing yang terbuka. Tote sendiri berasal dari kata "tate" yang artinya membawa yang baru dikenal pada sekitar tahun 1900-an. Material yang umum digunakan untuk membuat tote bag adalah canvas, tetapi seiring perkembangan zaman banyak juga digunakan material lainnya. Kini, tote bag sedang marak digunakan kembali, karena penggunaannya yang simple. Selain itu, untuk mendukung program pemeliharaan lingkungan tote bag ini sangat bermanfaat dibanding kita menggunakan kantong plastik yang susah terdegradasi di tanah.
-Tumbler adalah istilah untuk sebuah botol untuk minum yang aman digunakan berulang-ulang. Selain untuk menghemat pengeluaran, tumbler juga dapat mengurangi jumlah sampah botol plastik. Bayangkan saja, jika diasumsikan setiap orang di dunia mengonsumsi satu air minum dalam kemasan setiap harinya, maka setiap tahunnya bumi kita akan menampung 83 milliar botol plastik yang akan mencemari lingkungan. Maka dari itu, penggunaan tumbler ini bisa sangat membantu untuk memelihara lingkungan.
Dari penjelasan dan contoh diatas dapat disimpulkan bahwa berwirausaha dalam bidang ecopreneur ini sangat bermanfaat selain untuk kegiatan berwirausaha kita juga ikut berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan. jadi minat dengan ecopreneur ini ?
III. REFERENSI
UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA |
Foto - Galeri - Materi - Pengetahuan - Random
Langganan:
Postingan (Atom)